Pengamat Sebuat Kolom Kosong Punya Peluang “Tumbangkan” Appi-Cicu



Makassar - Pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) disarankan untuk berhati-hati melawan kolom kosong di Pilwali Makassar tahun ini. Hal ini menyusul massifnya konsolidasi kolom kosong.

Bahkan, pendukung Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (Danny-Indira) dipastikan akan berada di barisan kolom kosong. Tidak hanya itu saja, akan tetapi pemilih golongan putih (golput) besar kemungkinan akan beralih ke kolom kosong jika dikonsolidasikan dengan baik.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) mengatakan, Syahrir Karim menilai, kolom kosong tidak bisa dianggap remeh, bahkan dia menuturkan, peluang memenangkan kolom kosong tetap ada.

“Peluang itu (memenangkan kolom kosong) tetap ada. Saya kira iya, akan terjadi kontestasi yang kompetitif. Kolom kosong ini tetap tidak bisa dianggap remeh,” kata Syahrir Karim, Kamis (31/5/2018).

Dia menuturkan, ancaman bagi kolom kosong bagi Appi-Cicu di Pilwali Makassar memang ada. Menurutnya, kondisi kolom kosong di Pilwali Makassar berbeda dengan yang ada di daerah lain.

“Munculnya Kolom kosong di Pilwali Makassar ini berbeda dengan kolom kosong di daerah lain. Karena ada fase dimana kolom kosong ini menuai perdebatan antar penyelengggara, yakni KPU dan Panwaslu serta terkesan ‘dramatis’,” tuturnya.

Dia menegaskan, kolom kosong ini akan menjadi polemik yang berkepanjangan. Tidak hanya itu saja, akan tetapi kolom kosong juga kemungkinan akan terkonsolidasi.

“Sehingga polemik kolom kosong terus menjadi masalah yang berkepanjangan. Polemik ini lah yang kemudian salah satu pemicu munculnya gerakan kolom kosong yang terkonsolidasi,” tandasnya. (*)

Sumber: https://www.bonepos.com/pengamat-sebuat-kolom-kosong-punya-peluang-tumbangkan-appi-cicu
Update 31-5-2018 Pukul 21:11 Wita

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.