![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQZwlzY2vZnhNhf5k6aj9yzAV-BDZwd4WfhZOGFU6JwjU4STAPw1VGqWMep_7lrNAkJzSnU2P4gjuuOLZCe5uNoB7olm2d7nJAdwpRz5sg_KrbIUXhGAvpOKeS8Tz6UKBJkIaVsdFuxL0/s400/IMG_20180213_104017_HDR-640x480.jpg)
Petahana Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto akan
berhadapan dengan Munafri Arifuddin (Appi) yang diusung oleh 10 Partai Politik
(Parpol). Sementara Danny yang memilih untuk mendulang koalisi rakyat ditambah
satu parpol yakni Demokrat serta 4 parpol non parlemen.
Dalam analisisnya, Pakar Politik Universitas
Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Syahrir Karim menuturkan, dalam
perhelatan pesta demokrasi, keunggulan kandidat sangat dipengaruhi oleh faktor
kefigurannya. Bukan dengan jumlah koalisi parpol yang dimiliki untuk menjadi
jembatan pemenangannya.
“Adu program dan faktor figur saya kira masih
menjadi faktor utama mempengaruhi pemilih. Bukan seberapa banyak parpol
pendukung,” kata Syahrir Karim.
Seperti halnya antara Danny dan Appi, kata
Syahrir, tentu Danny memiliki tingkat popularitas yang lebih tinggi ketimbang
Appi yang tergolong pendatang baru dalam kontestasi perpolitikan.
Apalagi, ketokohan Danny selama menjabat sebagai
Wali Kota Makassar tentu memiliki tempat tersendiri di kalangan masyarakat.
Berbagai program dan kemajuan Kota Makassar juga menjadi modal yang dimiliki
Danny.
“Status sebagai incumbent membuat figur Danny
lebih unggul,” terangnya.
Meskipun begitu, lanjutnya, head to head di
pilwalkot Makassar akan sangat seru dan menarik. Tentu kedua pasangan akan
memaksimalkan kekuatan politik yang dimiliki dengan mendesain strategi politik
yang baik.
Penulis: Muhammad Adlan
Sumber: http://sulselekspres.com/2018/02/14/soal-kefiguran-pengamat-sebut-danny-lebih-tinggi/
Update: 14-2-2018 Pukul 17:17 Wita
Post a Comment