Warga Sebut tanpa Danny Makassar Kelihatan Kumuh

MAKASSAR - Ketua RW 1 Maricaya Selatan, Kecamatan  Mamajang, Fahrul Halim memgatakan, sejak Danny Pomanto menjadi Wali Kota Makassar selama 3 tahun yang lalu.  Kota ini dirasakan sangat berubah.

"Mulai dari lorong- lorong di Kota Makassar yang sudah rapi, asri sejuk dan sudah penuh dengan warna yang cerah. Dan pada waktu  malam hari, lorong sudah terang dengan program singgara na lorongta,"jelasnya.

Belum lagi, kata Fahrul, gerakan menanam cabe yang memberikan nilai tambah untuk warga. Karena selain cabak dikonsumsi, dapat pula dijual. Selain itu, program pelayanan kesehatan Dottorotta, saat ini sudah berjalan dan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat makassar. 

"Dengan adanya bapak Danny Pomato, makassar jauh lebih maju. Bila tanpa beliau (Danny) kami yakin makassar masih seperti yang dulu,"terangnya.

 " Kami terus mendukung program pak Wali Kota Makassar Danny Pomanto. Dan tidak akan mendukung calon walikota yang lain. Sebab Danny Pomanto sudah punya bukti, sedangkan paslon lain masih janji, bahkan hanya mimpi - mimpi,"tambahnya.

Lain pula, Ketua RW 4 Paccrakkang, Kecamatan Biringkanaya, M Amir. Ia melihat, prestasi yang di berikan Danny Pomanto untuk Kota Makassar sangat luar biasa.

 "Danny sangat membanggakan kami. Selaku warga, belum tentu kita masih dapat pemimpin seperti ini. Mempunyai visi dan misi mengangkat harkat dan martabat warga Kota Makassar.

Senada disampaikan, Ketua RW 2 Kelurahan Totaka, Kecamatan Ujung Tanah, Sugiono. Menurutnya, seorang Danny Pomanto adalah Wali Kota yang kreatif dan inovatif terbukti dengan berbagai penghargaan.

 "Tanpa bapak Danny Pomanto. Maka Kota Makassar akan kelihatan kumuh, khususnya di lorong- lorong. Contohnya di lorong, sampah- sampah didepan rumah, sudah di angkut. Belum lagi program sampah yang diakui di Indonesia. Jangan biarkan Makassar mundur lagi,"tutupnya. 

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.