![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlEWTHLJrfTMqR9H-SmjsBNBHoD_UqMpDv82k5d9vMWbXN8dYmLBu8tHrp01Dsp72QZywKN7Q1QwZ1pJcMOMPip5dCqfygNJZhq5Ycctjj87nPJsXWSdI3Q7pkuRnZNOZic8TuhsPabc/s400/Cicu-Indira-726x416.jpg)
Kedua kandidat wali kota masing-masing
menggandeng figur perempuan. Danny menggandeng Indira sementara Appi
menggandeng Cicu. Keduanya adalah politisi muda yang memiliki pengalaman
politik yang matang.
Cicu adalah Wakil Ketua DPRD Sulsel yang juga
menjabat sebagai Ketua DPD NasDem Makassar. Sementara Indira adalah Wakil Ketua
DPRD Makassar yang pernah menjabat sebagai Bendahara NasDem Makassar sebelum
didepak.
Lantas
siapa yang memiliki kontribusi kekuatan elektoral?
Akademisi UIN Alauddin Makassar, Muhammad
Ridha menilai kontestasi Pilwali Makassar masih sulit ditebak. Hingga saat ini
masih sangat dinamis dengan tensi politik yang masih cukup tinggi. Dua
Bapaslon, menurutnya sudah pasti mengonsolidasikan kekuatan melalui jejaring
politik.
Menurutnya, Danny sudah tepat menggandeng
Indira. Hal yang menguntungkan lantaran Indira dinilai sebagai wakil yang dapat
membantu program yang sudah berjalan di periode pertama. Selain itu Indira juga
tidak dikaitkan dengan salah satu faksi politik di Makassar.
“Salah
satu keuntungan pak Danny menggandeng Indira, saya kira dia merupakan sosok
baru yang tidak dikaitkan dengan faksi politik lama di Makassar,” kata Muhamad
Ridha, Kamis (11/01/2018).
Teruntuk Cicu, Dosen UIN Alauddin Makassar ini
menilai bahwa kekuatan politiknya dibantu oleh kans yang sudah terbangun. Yaitu
klan mantan Wali Kota Makassar dua periode Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
“Sementara Cicu menanggung, sekaligus juga
mendapatkan keuntungan dari keterikatannya dengan faksi pak Aco di Makassar.
Dua-duanya saya kira cukup baik,” tegasnya
Dikonfirmasi terpisah, Indira tidak gentar
sekalipun head to head. Hal ini bukan tanpa alasan, selain karena kekuatan
petahana terbilang aman, dia pun memiliki basis massa sebagai politisi muda.
Indira mengaku sangat mengapresiasi perhelatan
politik pada Pilwalkot Makassar karena menyuguhkan dua politisi perempuan. Hal
itu membuktikan jika peran perempuan dalam konteks politik cukup
diperhitungkan.
“Baguslah, siapapun yang menang yang penting
ada keterwakilan perempuan, alhamdulillah, kita akan kompetisi secara sehat,”
kata Indira, singkat.(*)
Sumber: http://gosulsel.com/2018/01/11/membandingkan-kekuatan-indira-cicu-dari-kacamata-akademisi/2/
Post a Comment