Kapal Umsini Jadi Pusat Isolasi Covid 19 Terapung di Makassar




 Kapal Umsini Jadi Pusat Isolasi Covid-19 Terapung di Makassar

Sebuah mobil dengan sirine berkelap-kelip dengan tulisan "Makassar COVID Hunter" di bagian samping, berhenti di sebuah kapal feri yang berlabuh di sebuah dermaga di kota Makassar, Indonesia. Keluarlah pasien COVID-19 bermasker yang kemudian digiring ke atas kapal oleh petugas medis dengan alat pelindung diri (APD) lengkap. KM Umsini dulunya mengangkut penumpang antar kota pulau di Indonesia, tetapi sekarang berlabuh di lepas pantai Makassar sebagai fasilitas isolasi untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan, di tengah penyebaran varian Delta yang sangat menular. “Saya memilih mengisolasi di sini karena menurut saya ini unik dan merupakan hal baru di Makassar,” kata salah satu pasien (siswa 21 th), Mitha Andriyanti. "Lokasinya juga jauh dari kota, jadi kita tidak akan menyebarkan virus corona ke orang lain." Para pasien mendapatkan pemeriksaan kesehatan rutin selama 10 hari isolasi. Mereka diizinkan untuk berolahraga di dek kapal, memiliki akses Wifi gratis dan juga dapat memancing di sisi kapal. Indonesia menjadi salah satu epidemi COVID-19 terburuk di Asia, menerapkan mobilitas terbatas di pulau Jawa dan Bali pada awal Juli untuk membendung penyebaran varian Delta, dan sejak itu memperluasnya ke daerah lain dengan tingkat infeksi tinggi. Hal ini berdampak pada lebih dari 8,8 juta orang yang tinggal di provinsi Sulawesi Selatan. Makassar telah mengalami lonjakan kasus COVID-19 sejak awal Juli, yang harus diatasi dengan persediaan dan fasilitas yang terbatas. Namun, fasilitas isolasi apung terpadu ini, yang pertama kali diluncurkan pada 2 Agustus 2021 yang didukung oleh enam puluh awak petugas medis, masih jauh dari memenuhi kapasitas 800 tempat tidur seperti yang diinginkan banyak orang untuk isolasi mandiri di rumah. Walikota kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, mengatakan pada hari Minggu (8 Agustus) lalu, mereka baru bisa mengajak sekitar 100 pasien untuk naik ke kapal, sementara mereka berusaha menambah jumlah tempat tidur yang tersedia di feri menjadi 1000. "Hari ini kami mencatat setidaknya 3.000 orang dengan COVID-19 dan tidak ada gejala, yang mengisolasi diri di rumah dan kami tidak dapat melacak mereka di rumah mereka," kata Mohammed. "Saya kira ini sangat berbahaya, makanya kami menggunakan isolasi terapung terintegrasi di kapal Umsini ini sebagai bagian dari upaya kami untuk melacak mereka, sementara kami mencari orang-orang itu di rumah dan membujuk mereka untuk datang ke fasilitas ini." Indonesia melaporkan lebih dari 3,7 juta kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan 113.664 kematian, pada Kamis, 12 Agustus lalu.

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=g020dQk9iy8
akses: 14 Agustus 2021

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.