Adama Tak Henti Diserang Fitnah, Visi Misi Jelas, Elektabilitas Melejit

 Adama Tak Henti Diserang Fitnah, Visi Misi Jelas, Elektabilitas Melejit

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) tak henti-hentinya mendapat tudingan dan serangan dari kubu rivalnya semenjak pilkada bergulir.

Bahkan, di masa tenang pun, Danny Pomanto dilaporkan ke polisi oleh keluarga kandidat wali kota Makassar.

Hanya beberapa hari berselang pasca-lembaga survei merilis temuan riset terbarunya jika elektabilitas Danny-Fatma terus melejit jelang pencoblosan.

Ini bukan kali pertama Danny-Fatma dilaporkan. Sebelumnya juga melaporkan dugaan bagi-bagi sembako.

Bahkan sampai beredar wacana jika Danny-Fatma akan didiskualifikasi di Pilkada Makassar.

Tapi kebenaran menemukan jalannya sendiri. Danny-Fatma tidak terbukti sama sekali dari kasus yang dilaporkan.

Danny-Fatma lolos dari upaya didiskualifikasi dan pihak kepolisian menghentikan proses hukum kasus tersebut.

Pasca-lolos dari upaya diskualifikasi, Danny-Fatma kembali mendapat berbagai tudingan hoaks dan fitnah. Dihembuskan secara massif. Bahkan mengangkat isu SARA melalui selebaran yang dibagi ke tempat-tempat umum.

Hanya saja, dari serangkaian tudingan hoaks dan fitnah itu, Danny maupun Fatma menanggapi dengan cara-cara yang sabar.

Tidak terprovokasi apalagi sampai membalas dengan memunculkan hoaks dan fitnah pula. Memilih tetap konsisten menebar kebaikan.

Kesabaran dan kedewasaan Danny-Fatma berpolitik, mendapat apresiasi dari elemen masyarakat.

Tak heran, hasil survei terbaru lembaga profesional, elektabilitas duet ini terus melejit di posisi pertama. Angkanya menembus 45,9%. Jauh mengungguli pasangan lainnya.

Elektabilitas Danny-Fatma mengalami kenaikan sekira 5% dari survei sebelumnya. Saat itu berada di kisaran 40%.

Tapi mendekati pencoblosan, pemilih yang dulunya belum menentukan pilihan, sebagian mantap mendukung Danny-Fatma.

"Salah satu yang membuat elektabilitas Danny-Fatma bertambah, karena pasangan ini konsisten di visi-misinya. Dan bisa jadi pasca-debat ketiga kemarin, swing voters sebagian bisa ke ADAMA,” kata Direktur Riset CRC, Muhammad Nur Hidayat, Sabtu (5/12/2020) via rilis Tim Adama.

Sekadar diketahui, di posisinya yang terus diunggulkan memenangkan pertarungan, kubu tertentu terkesan masih mencari berbagai cara untuk menghentikan laju kemenangan Danny-Fatma, atau bagaimana menurunkan elektabilitasnya.

Terbaru yakni melaporkan Danny ke Polda Sulsel terkait rekaman suara yang dituding menghina Jusuf Kalla.

Padahal rekaman yang beredar itu, suara yang mirip Danny hanya mengulangi isu nasional tersebut. Mengingat, jauh sebelum suara ini beredar, perbincangan itu menjadi konsumsi elite nasional dan dibahas di warkop.

Dan jika direkaman suara itu benar adalah Danny, maka Danny bukan pada posisi sengaja menebar fitnah. Tapi mengutip konsumsi yang sudah jadi pembahasan nasional itu.

Tapi apapun yang dialamatkan ke Danny, lanjut rilis tersebut, warga tak akan mudah percaya. Sebab sekali lagi, Danny memang sejak dulu “ditarget” kubu tertentu agar tidak maju atau digagalkan menjadi wali kota.

Mengingat Danny dikenal sebagai pemimpin yang tak bisa berkompromi dengan siapapun yang ingin merampas hak-hak rakyat.

Danny-Fatma Melejit

Konsistensi pasangan Danny-Fatma bertarung gagasan dan ide menjadi salah satu penyebab elektabilitasnya terus melejit hingga saat ini.

Termasuk dari tiga kali debat, pasangan nomor urut 1 ini berhasil tampil meyakinkan dengan tetap mengacu pada visi-misinya tanpa ikut-ikutan menebar “omong kosong” atau janji-janji yang justru tidak masuk dalam visi-misi. 

Direktur Riset CRC, Muhammad Nur Hidayat mengurai temuan di survei terbaru lembaganya, memang terkonfirmasi jika banyak warga menjatuhkan pilihan ke Adama, karena selain faktor bukti nyata kepemimpinan, juga konsisten beradu gagasan dan ide.

Khusus pemilih yang belum menentukan sikap atau masih ragu-ragu, diyakini bisa mengarahkan pilihannya pasca-debat pamungkas, kemarin. Meski jumlah swing voters sedikit lagi, namun potensi Danny-Fatma merebut pemilih itu sangat terbuka.

Apalagi jika mengacu pada debat terakhir, Danny-Fatma kembali tampil meyakinkan dengan konsisten mengurai visi-misi, dan menawarkan solusi untuk Makassar.

"Bisa jadi (elektabilitas Danny-Fatma bertambah). Artinya ketika melihat hasil survei bahwa ternyata debat cukup mempengaruhi pilihan masyarakat, bisa jadi itu bisa meningkatkan elektabilitas (Danny-Fatma)," kata Direktur Riset CRC, Muhammad Nur Hidayat, Sabtu (5/12/2020).

Pemilih yang berpeluang mengalihkan dukungan ke paslon yang identik dengan tagline ADAMA' itu berasal dari kalangan swing voters. Istilah untuk para pemilih rasional yang dapat mengubah pilihannya sesuai dengan ide atau gagasan tertentu.

"Jika disinkronkan dengan temuan kita di survei kemarin bahwa masih ada sekitar 18,5 persen pemilih yang masih mungkin mengubah pilihannya nanti. Bisa jadi mereka itu menunggu debat ketiga," demikian Nur Hidayat.

Dengan elektabilitas sebesar 45,9 persen saat ini (versi survei CRC) ditambah peluang untuk panen dukungan tambahan membuat pasangan Danny-Fatma bisa semakin melejit di detik-detik akhir jelang pemungutan suara, 9 Desember mendatang.

Meski unggul di survei terbaru, dan elektabilitasnya mengalami kenaikan hingga 5% dari survei sebelumnya, namun baik Danny maupun Fatma tetap mengingatkan segenap tim, relawan dan simpatisan untuk tidak lengah sedikit pun. 

Bagi pasangan representasi perempuan ini, dukungan dan suara rakyat harus dikawal baik. Tidak membiarkan ada kecurangan terjadi. Karena itu, di sisa waktu yang ada harus fokus menjaga basis masing-masing, dan mengawasi praktik kecurangan.(*)

Sumber:https://makassar.tribunnews.com/2020/12/06/adama-tak-henti-diserang-fitnah-visi-misi-jelas-elektabilitas-melejit?page=4

Akses: 6 Desember 2020


Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.