Program Kesehatan 112 Jadi Keluhan Warga, Danny Pomanto: Tungguma


MAKASSAR - Di Jalan Sabutung Lama, Kecamatan Ujung Tanah, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto kembali melanjutkan kampanye dialogisnya.


Jumat (09/10/2020) tepatnya, bakal calon wali kota Makassar itu banyak mendengar langsung keluhan warga. Salah satunya soal program kesehatan.


Asdar, warga RW 1 Tamalabba misalnya. Mengeluhkan layahan kesehatan lewat panggilan 112. Kini manfaatnya tidak lagi dirasakan masyarakat sejak Danny Pomanto tidak lagi menjabat wali kota.


"Saya cuman mau sampaikan masalah kesehatan. Kan kemarin, waktu bapak (Danny) masih wali kota, ada orang yang tidak beruntung. Maksud saya, tidak beruntung tidak dapat kartu KIS dan tidak mampu membayar BPJS. Tapi, waktu bapak (Danny) kemarin ada bantuannya. Saya masih ingat dan pernah lakukan, kita ambil saja kartu tidak mampu atau pengantar dari kelurahan. Itu pun sudah ditentukan rumah sakitnya di RS Daya. Dan saat itu, bapak ada program 112 nya. Jadi, siapa tau bapak kembali terpilih. Masih bisa dilanjutkan, karena sekarang ini sudah menghilang," harap Asdar mengeluh.


Dia menganggap, persoalan kesehatan ini sangat perlu dan membantu masyarakat.


"Ini yang mau saya tanyakan. Bukan apanya, kalau kesehatan dan tidak bisa bayar ketahuan kita tidak mampu. Tapi kalau dapur tersendat makan apa adanya tetangga kami tidak tahu," ketus Asdar.


Menanggapinya, Danny Pomanto yang berpasangan dengan Fatmawati Rusdi di Pilwalkot Makassar 2020 ini, hanya bilang tungguma.


Sebab kata dia, untuk kembali melanjutkan program kesehatan utamanya home care, kursi 01 Makassar harus kembali direbut. Dengan cara elegan, jujur dan bersih.


"112 dulu tidak pernah ada warga ditanya ada punya BPJS atau tidak. Langsung dilayani. Siapa yang sakit, telepon saja 112. Lima belas menit dokter ke rumah, gratis semua. Memang sekarang dimatikan itu program. Jangankan itu, pengajian lorong, gerakan salat subuh berjamaah dihapuskan, karena apa. Karena itu program Danny Pomanto. Makanya, 9 Desember jangan salah pilih. Tungguma," jawab anak loronna Makassar itu.


Wali Kota Makassar periode 2014-2019 itu sedikit menjelaskan. Di zamannya, program 112 pernah jadi program di Asia. Bahkan, beberapa kota besar di Indonesia banyak belajar soal itu di Makassar. Salah satunya kota Bandung.


"Kemarin itu, panggilan 112 hampir ratusan tiap hari. Sekarang, satu panggilan tidak ada. Saya buat carester juga. Orang meninggal ada ambulans, sekarang tenamo.


"Jadi program (112)  ini juga bersinergi dengan carester. Kalau warga harus masuk rumah sakit, pasti dirujuk ke RS Daya. Betul-betul politik ini luar biasa. Jadi kenapa saya maju, saya tidak tahan melihat penderitaan rakyat karena saya ini anak loronna Makassar," pungkas Danny Pomanto.


Dalam kesempatan ini, Danny Pomanto juga didampingi petinggi dan anggota legislator dari partai pengusung dan pendukung.


Seperti, Ketua OKK Gerindra Makassar, Ichsan Abduh. Anggota Fraksi Gerindra DPRD Makassar, Andi Pahlevi, juru bicara ADAMA, Natsar Desi. Dan Mulyadi, Ketua PAC Gerindra Ujung Tanah.


Ada juga petinggi partai lainnya dari NasDem, Andi Muh Idrus. Saing Burhan dari Berkarya, dan Armansyah Zakaria dari PBB. (*)

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.