Indira Mulyasari: Upaya Menjegal ADAMA' Menyerupai Pilkada 2018

MAKASSAR - Jubir ADAMA', Indira Mulyasari Paramastuti, angkat bicara terkait dengan maraknya kabar kurang sedap dialamatkan ke-paslon nomor 1 Danny-Fatma di Pilkada Makassar. 


"Pemilih cerdas hari ini hanya melirik pembuktian gagasan inovatif untuk Makassar 5 tahun ke depan. Bukan adu hoax ataupun fitnah," ujar Indira, Sabtu (17/10/2020).


Menurutnya, berdasar pada hasil riset lembaga survey, era black campaign di Pilkada Makassar telah habis. 


Artinya, kampanye hitam nyaris tak punya pengaruh terhadap persepsi masyarakat untuk memilih figur yang dianggap pantas dan realistis. 


Sebaliknya, strategi paling laris mendongkrak elektabilitas kandidat adalah pembuktian program.


Mantan tandem Danny Pomanto di Pilkada lalu tersebut, mengurai, ada skenario massih berupaya mendiskualifikasi ADAMA'. Metode dan tahap-tahapnya nyaris menyerupai pilkada 2018 lalu.


"Memang salah satu cara efektif mengalahkan ADAMA' adalah menjegalnya untuk bertanding. Apalagi survey ADAMA' sudah melambung jauh meninggalkan para kompetitornya," ungkapnya.


Pemilih Makassar kata dia sudah teruji di pilkada lalu. "Pak Danny ini punya pemilih fanatik. Hampir dipastikan gerbong kotak kosong itu adalah ADAMA' juga, jadi tunggumaki," ulangnya.


Politisi Partai Nasdem ini menegaskan, manuver apapun dilancarkan kepada ADAMA', terlebih jika itu bukan fakta, maka hal tersebut akan buyar dengan sendirinya. Tak mampu mempengaruhi pilihan masyarakat secara global kepada Danny-Fatma.


"Jadi setopmi ki jegal-menjegal dengan istrumen hukum yang mengerdilkan demokrasi kita. Itu semua adalah cara sembrono, sudah ketinggalanmi. Kita bersaing sehatlah," pungkasnya.

Indira menambahkan, pemimpin yang baik itu adalah pemimpin yang terlahir dari rahim rakyat, suka dukanya bersama rakyat dan memperjuangkan kepentingan rakyat.


Sebaliknya, pemimpin untuk Kota Makassar ke depan sifatnya tidak boleh instan, terlebih jika hanya me-nomor-duakan kepentingan rakyat. 


"Janganlah melakukan cara-cara yang tidak sesuai dengan adab dan kultur kita, jujurlah kepada rakyat," tandasnya. 


Indira juga memastikan bahwa oknum yang membagi-bagikan beras di lapangan itu bukan dari paslon nomor 1. 


"Kami minta aparat penegak hukum tegas tidak pandang buluh, segera mengungkap siapa otak dibalik itu semua ini," ujarnya.


Pada kesempatan lain, Calon Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan "Danny" Pomanto, mengaku, masyarakat Makassar adalah pemilih cerdas, mereka telah membuktikan kecerdasannya di pemilu kotak kosong lalu. 


"Apalagi kalau money politik dengan beras dan uang. Tidak mungkinlah harga diri masyarakat kita seharga itu," kuncinya. (*)

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.