Grind Sulsel "Melekkan Mata" Pemilih Muda Menangkan Kolom Kosong di Pilwalkot Makassar


MAKASSAR - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Garda Rajawali Perindo (Grind) Sulawesi Selatan, secara terang-terangan melekkan mata para pemilih cerdas untuk memenangkan kolom kosong dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2018.

"Secara jelas kami inginkan membuka mata para pemilih muda sekaligus membuat mereka melek agar dapat melihat situasi politik yang sedang menghantui kota Makassar. Di mana dalam pertarungan demokrasi kali ini kami menilai telah mencoreng sistem yang ada," kata Ketua DPW Grind Sulsel, Syamsuddin Raga setelah menggelar dialog kepemudaan di Country Coffee & Resto, Jalan Toddopuli Raya Timur Makasar, Selasa, 5 Juni 2018.
Syamsuddin mengklaim, dalam pemilu kali ini pemilih muda yang sejatinya memiliki hak pilih dalam dan berusia 17 - 25 tahun telah mencapai hampir 30 persen dari total pemilih dan harus diketuk hatinya akan kondisi politik yang sedang mengganggu kota Makassar.
"Jumlah mereka yang sangat signifikan ini menjadikan kaum muda Makassar sebagai salah satu faktor penentu pemenangan kolom kosong," jelasnya.
Sementara di Posko pemenangan Sekretaris DPD Perindo Makassar, Andi Muhammad Sultan (AMS) di Jalan Muhammad Tahir telah berlangsung deklarasi konsolidasi kolom kosong dengan menggunakan kaos. 
Hal tersebut akan dinilai viral, bahkan beberapa masyarakat telah beramai-ramai melakukan aksi hashtag bersama #2018KolomKosongPilihanku, #Makassar kolom kosong untuk paket tersebut.
Muhammad Sultan mengatakan, segalanya bisa saja menjadi mungkin. Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan tersebut, gerakan rakyat bersatu dapat memenangkan gebrakan tersebut di Pilwalkot Makassar. 
"Kita optimis dan yakin akan perjuangan rakyat bersatu. Dengan adanya hashtag dengan gerakan baju kaos tersebut dapat memenangkan kolom kosong," kata Sultan sesaat setelah menggelar deklarasi penenang kotak kosong. 
Dinamika politik di Makassar mulai memanas menyusul didiskualifikasinya Danny Pomanto dalam kontestasi Pilwakot Makassar. Sultan menegaskan, munculnya kaos tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan publik terhadap aksi diskriminasi kepada Danny Pomanto. 
Update Rabu 6-6-2018 Pukul 23:48 wita

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.