![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz4CV_cYjHkiffMqDyzQOzaxvYz_s81xdjetOoWgwQwtL1HHQCeh6_obk3ep2oyamwkHpPOuoYedIT644deA0da-om_EtopJVPemwf6V1NByeqpFVTRBpJ2lCyfbtOufKwKZcS4HDncVE/s400/danny-pomanto-jangan-pikir-masyarakat-makassar-tak-cerdas-BCZqmDJp6z.jpg)
kosong belakangan ini kian menyeruak.
Danny yang berpasangan dengan Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi) memang tengah menunggu proses hukum pasca-diskualifikasi sebagai pasangan calon atas putusan PTUN Makassar. Bila kasasi KPU Makassar di tingkat Mahkamah Agung (MA) ditolak, maka Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) sebagai rival akan melawan kotak kosong.
"Masing-masing orang punya mimpi. Mimpinya "tetangga sebelah" kotak kosong, tidak mau bertarung. Tapi saya kira, mimpinya masyarakat tidak begitu. Itu bertentangan dengan mimpinya masyarakat," ujar Danny kepada wartawan di Makassar, Selasa (10/4/2018).
Danny mengatakan, hingga saat ini memang belum ada keputusan final dan mengikat. Pihaknya hanya tinggal menunggu proses hukum dan tak bisa mengintervensi.
Kotak kosong, sambung Danny, bukanlah kemauan masyarakat Makassar. Apalagi, memilih pemimpin adalah hak masyarakat yang diberikan Tuhan.
"Jadi saya kira, janganlah berpikir kotak kosong. Bermimpi boleh. Janganlah berpikir masyarakat Makassar ini tidak cerdas untuk mempertahankan hak demokrasinya," ujarnya.
Menurut pria berlatar belakang arsitek itu, banyak ahli tata hukum negara, baik di level nasional dan regional menilai PT TUN keliru dalam menangani kasus tersebut. Sebab, yang berwenang mengagalkan pencalonan hanyalah Bawaslu atau Panwaslu. Sehingga ia tetap optimis tak didiskualifaksi.
"Bukan persoalan membela DIAmi (para pakar bicara begitu). Saya kira bukan. Ini membela demokrasi. Jangan ada rekayasa tentang kotak kosong," pungkasnya.
Sumber Artikel : https://news.okezone.com/read/2018/04/10/340/1884827/danny-pomanto-jangan-pikir-masyarakat-makassar-tak-cerdas
Update : 10-4-2018 Pukul 13:58 Wita
Post a Comment