Pendeta Sebut Danny Tokoh Toleran dan Nasionalis



Makassar-  Suasana hujan tak menyurutkan semangat warga jalan Andi Mangerangi, Kelurahan Bongaya, Kecamatan Tamalate, untuk bertatap langsung dengan Calon Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Danny Pomanto.

Perbedaan agama tidak membuat kita untuk juga tidak memilih pemimpin yang baik, hal itu di tunjukkan Salah satu tokoh umat Kristiani, Pendeta Ida Taruk Banni, pada kesempatan itu mengaku mengagumi kepemimpinan Danny sebelumnya.

Baginya, dalam sambutannya, Kamis (8/3/2018), petahana Danny Pomanto merupakan sosok pemimpin nasionalis dan toleran karena sangat memperhatikan keberagaman suku dan agama di Kota Makassar.

“Bagi kami, Pak Danny pemimpin nasionalis dan toleran. Beliau sangat mengedepankan keberagaman suku dan agama di kota Makasssar. Beliau sosok pemimpin peduli semua agama, karena itu kita selama ini tenteram. Makanya, kami umat Kristiani sangat mendukung beliau. Untuk itu kami segenap umat Kristiani berkomitmen untuk memenangkan bapak Danny Pomanto,” tutur Pendeta Ida yang juga Pendeta Gereja Toraja Jemaat Tamalate ini.

Tak banyak yang disampaikan Danny dalam kampanye dialogis ini. Kelanjutan beberapa progaram yang diinisiasi beliau menjadi penyampainnya kali ini.

“Hujan ini akan menjadi berkah kita semua Saya tidak berpanjang lebar, saya hanya menyampaikan ijinkan saya kembali maju di periode ke dua nantinya,” kata Danny dalam sambutannya.

“Maka dari itu saya hadir untuk menyempurnakan program yang sudah ada maupun yang sedang dirancang, sekarang ada Instagram ,kita bisa laporkan aspirasita di program ini,” tambahnya.

Usai melaksanakan kampanye dialogisnya, Danny Pomanto menyambangi rumah warga yang sudah dinantikan sejak pagi.

Sumber: https://www.portalmakassar.com/pendeta-sebut-danny-tokoh-toleran-dan-nasionalis/
Update : 8-3-2018 Pukul 17:44 Wita


Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.