Menteri Lingkungan Hidup Puji Bank Sampah Makasssar



MAKASSAR - Kota Makassar, salah satu daerah yang disambangi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada 21 Februari lalu.

Menurut dia, bank sampah adalah salah satu bukti nyata dalam menangani masalah sampah di perkotaan. Apalagi, keberadaan bank sampah mampu menolong perekonomian keluarga.

Dia bahkan menghaturkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mau menjadi nasabah bank sampah. Artinya, tingkat kepedulian masyarakat terhadap sampah itu semakin tinggi.

"Saya sudah pernah mendatangi bank sampah, saya sudah lihat langsung di tahun 2015, dan bagus. Sekarang, jumlahnya juga bertambah, dan semua sudah terlibat," kata Siti.

Kata dia, berbagai agenda bahkan telah dirancang pemerintah kota dalam hal menangani persoalan persampahan. Mulai dari bank sampah, lorong garden, sampai pada meningkatkan kesadaran anak-anak melalui program LiSA (Lihat Sampah Ambil).

Dia menjelaskan ada beberapa langkah yang tepat dalam hal penanganan sampah. Diantaranya, melalui sekolah, pendidikan, pemilahan, liat sampah ambil, bank sampah, komposter airob, dan tempat pembuangan sampah di pinggir jalan.

"Bank sampah  merupakan contoh yang nyata," singkatnya.

Terkait persoalan persampahan, kata dia pemerintah telah berpegang pada UU 18/2008 tentang pengolaan sampah. Hanya saja, ada dua hal yang seringkali menjadi problem. Pertama, kepedulian masyarakat. Mereka berpikir selama sampah itu bukan di halaman rumah mereka. Kedua, pemerintah yang biasanya susah menyiapkan anggaran.

"Seperti di Makasssar dengan menyiapkan stimulan ini, itu sangat baik. Seperti ibu-ibu, bank sampah, dll. Dengan membuat bank sampah, lalu menjadi produktif kemudian di setor lalu diberi nilai," ujarnya.

Tidak hanya itu, Menteri LHK juga menyebut dalam dua minggu terakhir viral di media sosial bahwa Indonesia merupakan juara sampah plastik. Padahal itu adalah hasil penelitian orang asing di Amerika pada tahun 2015 lalu.

Dia bahkan menilai persoalan sampah di Indonesia sejak tahun 2015 hingga sekarang terjadi perubahan yang sangat signifikan. Hal itu dikarenakan gerakan komunitas yang sangat baik.

Sementara, terkait dengan persoalan sampah plastik di laut. Kata dia 80% berasal dari daratan yang masuk melalui sungai-sungai besar, sementara 20% berasal dari laut, itupun ada karena arus dari tempat lain.

Direktur Bank Sampah, Saharuddin mengatakan ada sekitar 350 ribu nasabah bank sampah yang merasakan manfaat bank sampah, dengan perputaran uang dalam sebulan itu mencapai Rp300 juta.

"Artinya, ada sekitar Rp20 juta sampai Rp30 juta uang yang disiapkan oleh pemerintah kota untuk membeli sampah yang ada di bank sampah unit," kata dia.

Dari 5247 unit bank sampah se Indonesia, penyumbang terbesar bank sampah ada di Makassar mencapai 800 unit bank sampah. Dengan jumlah demikian, reduksi sampah yang dihasilkan Kota Makassar sekitar 50 sampai 100 toh sampah yang bernilai ekonomis. (*)
Mengangkat tema Sayangi Bumi, Bersihkan dari Sampah, Menteri LHK mengajak seluruh masyarakat kota untuk lebih peduli terhadap persoalan sampah. Tidak hanya itu, dia juga memuji keberhasilan bank sampah yang saat ini dikelola pemerintah kota.
Sumber: https://makassar.sindonews.com/read/6839/2/menteri-lingkungan-hidup-puji-bank-sampah-makasssar-1521378202
Update: 18-3-2018 Pukul 22:16 Wita

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.