“Saya yakin dan percaya masyarakat lebih pilih program ketimbang janji. Mereka tidak boleh beli harga diri kita dengan uang dan sembako," kata Danny usai peresmian Rumah Rakyat DIAmi di Maccini Gusung, Kecamatan Makassar, Senin (19/3/2018).
Celebes Research Center (CRC) menyebut 38,1 persen pemilih di Makassar toleran dengan politik uang. Dengan kata lain, hampir setengah pemilih di Makassar rela membayar hak suaranya dengan imbalan berupa uang dan barang atau sejenisnya.
“Ini harus dilawan. Jangan jual murah harga diri kita,” kata Danny.
Temuan CRC ini sangat mengejutkan. Sebab angkanya sangat besar untuk ukuran kota metropolitan dengan masyarakat yang kebanyakan rasional dalam memilih pemimpin.
Danny mengaku tidak bisa menjanjikan uang kepada masyarakat. Tapi akan memberikan program yang bisa dirasakan langsung. Ada delapan kolom program prioritas yang ditawarkan kepada masyarakat.
“Nanti masyarakat silahkan isi, untuk kita tindaklanjuti,” ujarnya.
Menurut Dia, masyarakat sudah bosan dengan pidato dan janji-janji yang tidak bisa diwujudkan. Lebih baik membuat program senilai Rp 2 juta daripada menjanjikan Rp 100 juta tapi tidak bisa dipenuhi.
“Tanggal 27 juni itu sepuluh hari setelah lebaran. Kalau mau buktikan rakyat tidak bisa dikalahkan, jangan terlalu lama di kampung. Ingat ki pulang mencoblos,” kata Danny disambut teriakan oppo ki.
Danny membuktikan bahwa janji PAD Rp 1 triliun bisa dipenuhi hanya dalam waktu 3 tahun menjadi Wali Kota. Jika dipercaya memimpin Makassar di periode kedua, Danny bertekad menaikkan PAD Makassar menjadi Rp 2 triliun.
“Supaya insentif RT dan RW bisa terus naik, setuju ?,” teriak Danny.***06-07
SKUADRON DIVISI NEWS DIAmi
==============
Post a Comment