![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguxKm9nygC2mUtLQD11Co_Aq5_mKhUDJf3ka2OPpfJOEslzSOExGgtZFcvrshRiWDuh4dL5su4D5YS2_MHaKRvMDsXIdAOtPsCK5rCIPJeUPpcnGRzZcfkzdTvlnY3PmvP5PZaP9_AlNo/s400/WhatsApp-Image-2018-02-03-at-12.41.29.jpeg)
Danny mengatakan yang membanggakan dari
gerakan lorong adalah inisiatif berasal dari masyarakat, mereka membentuk
komunitas untuk memelihara lorong.
” Saya paling bahagia ketika berdiri disuatu
tempat yang berubah dengan baik karena inisiasi masyarakat itu sendiri. Gerakan
Lorong ini salah satu cara menata kota. Menangani lorong, sama seperti
menangani kota,” kata Danny.
Kata Danny, saat ini ia terus mendorong
pembangunan kekuatan di dalam lorong agar masyarakat didalam lorong bisa
mandiri dan punya harga diri. Dan harga diri tersebut bisa diperlihatkan
keseluruh dunia.
” Bukan berarti kita tidak butuh bantuan orang
lain. Maksud saya kita bisa dengan sendirinya memerhatikan lingkungan sendiri
dan menikmatinya sendiri,” tutur Danny.
Danny menegaskan tidak gampang membuat
masyarakat kompak dan memicu serta memacu untuk melakukan hal-hal yang positif.
Ini perlu kaloborasi intens dengan tingkatan
pemerintah mulai dr RT/RW, Lurah dan camat setempat.
” Saya berterima kasih, disini lorongnya cukup
lengkap sekali ada rondanya, jagai anakta, lansia care dan menyusul lorong
garden, dan lorong asri. Ini sebuah program yang insya Allah membuat kita
bangga dengan diri sendiri,” jelasnya.
Olehnya itu, atas nama pemerintah Kota
Makassar Danny terus berusaha membayar inisiasi masyarakat lewat pelayanan yang
mumpuni dari segi kesehatan, infrastruktur dan semua kebutuhan masyarakat. (*).
Update :
3-2-2018 Pukul 19:32 Wita
Post a Comment