Eksekutif Epicentrum Politica Sebut Sulit Lampaui Elektabilitas Danny Pomanto


Makassar - Pilwali Makassar bakal diikuti dua pasangan calon atau head to head. Yakni petahana Moh Ramdhan Pomanto yang berpasangan dengan Indira Mulyasari Paramastuti (Danny-Indira) dan pasangan penantang Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).

Petahana Danny-Indira yang memiliki kekuatan elektoral besar serta pengalaman tanding yang terukur menjadikan penantang harus bekerja keras.

Lembaga Survei dan Konsultan Politik, Epicentrun Politica menyebutkan, dari beberapa hasil riset, pemilih garis keras (strong voters) Danny-Indira masih berada diangka 60 sampai 70 persen.
Artinya, sangat kecil peluang penantang untuk mengejar kekuatan pasangan yang menggunakan tagline DIAmi itu. Apalagi, dari berbagai hasil survei, popularitas elektabilitas dan akseptabilitas Danny masih berada di urutan pertama.

“Dari beberapa hasil survey, strong voters dari Danny Pomanto masih diangka 60-70% dengan kata lain Appi-Cicu harus bekerja keras untuk merumuskan strategi jitu untuk bisa melampaui elektabilitas Danny Pomanto sekarang,” kata Direktur Eksekutif Epicentrum Politica, Iin Fitriani, Jumat (19/1/2018).

Dia mengatakan, skema head to head memang membuat Appi-Cicu memiliki peluang yang diusung oleh koalisi besar. Akan tetapi partai pengusungnya cenderung tidak solid.

Kendati demikian, DIAmi jangan terlalu jemawa atas pencapaiannya saat ini. Sebab, jika saja gerbong parpol pengusung Appi-Cicu solid, maka hal tersebut bisa saja menjadi kerugian buat DIAmi.

“Koalisi besar itu akan efektif jika setiap partai yang berada dibarisan Appi-Cicu berfungsi maksimal dalam menjalankan mesin partai. Tidak hanya sekedar rekomendasi,” tandasnya.

Sumber: https://www.portalmakassar.com/eksekutif-epicentrum-politica-sebut-sulit-lampaui-elektabilitas-danny-pomanto/
Update : 19-1-2018 Pukul 16:32 Wita

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.