Danny Pusing Erwin Haiyya Ditahan, Ribuan Pegawai Terancam Tak Terima Insentif

MAKASSAR – Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto betul-betul dibuat pusing akibat kekosongan pejabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar.
Danny mengaku, kesulitan menjalankan roda pemerintahan pasca penahanan Kepala BPKAD Kota Makassar, Erwin Haiyya, oleh Tipikor Polda Sulsel.
Danny menyebut pemerintahannya saat ini lumpuh lantaran APBD sebesar Rp 4,2 triliun tidak berjalan.
“Termasuk PAD kita yang Rp 1,4 triliun juga terancam tidak jalan,” kata Danny, Rabu (31/1/2018)
Akibatnya menurut dia, puluhan ribu pegawai baik pegawai bantu honorer maupun perangkat pemerintahan mulai dari akar rumput terancam tidak menerima insentif.
“Kita ini benar-benar kesulitan, bayangkan ada 6000-an RT/RW yang harus kita bayar, ditambah 4000-an penasehat walikota, 200 LPM, guru bantu honorer 4000-an, satgas-satgas kita ada sekitar 5000-an belum lagi kader-kader KB dan Posyandu,” ujarnya.
Dia mengaku, tidak mudah menunjuk pelaksana tugas, sebab jabatan bendahara merupakan jabatan khusus, butuh prosedur tersendiri untuk mengganti pejabatnya.
“Saya sekarang tidak punya wewenang untuk itu, jabatan pak Erwin tidak main-main loh. Untuk mengganti itu kita harus tutup buku dulu, harus ada penyerahan kas dulu, baru penyerahan wewenang. Bendahara pemerintahan juga butuh keahlian keuangan, bukan orang sembarang yang bisa masuk disitu,” jelasnya.

Update : 31-01-2018 Pukul 14:35 Wita

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.