![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimpmV9KQQxec301U_LX40x1iYACbRVpLbUNfe2J7fXQbs3LXBdcsR_x_p9Od0NKb2f3vq3BlkExQ0gsUEeK9vP2z3-RRJT230tekLTIDHvFatZojK_Eb49Eaj_A8hZBIai5Uv3PqqCW8g/s320/Ustad-Maulana-432x330.jpg)
Tak ayal, sentilan yang menyebut ustad Maulana lebih utama berbicara di hadapan masyarakat sebab dibayar dalam memyampaikan ceramahnya, kini menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat terlebih di media sosial.
Sala satu ustad di Kota Makassar, Mustazor Manila, geram dengan pernyataan
pedas tersebut. Menurutnya seorang pembawa syiar keagamaan tidak pantas meminta
maupun mematok bayaran, karena hal tersebut menyangkut urusan ummat.
"Appi seakan menilai semua ustad tidak ikhlas menyampaikan ajaran-ajaran agama. Ini sangat disayangkan dimana seorang calon pemimpin berbicara tidak santun seperti itu," sesal pengurus MUI Sulsel tersebut, Senin (22/1/2018).
Ustad Mustazor juga mengingatkan, pasca kejadian tersebut, masyarakat harus teliti dan jeli memilih orang yang akan dijadikan amir (pemimpin).
"Masyarakat tidak boleh salah pilih pemimpin, intinya kita cari pemimpin yang punya etika yang baik, santun dalam bertutur kata dan menepati janji, sebab pemimpin itu adalah syuri teladan bagi rakyatnya," tegasnya.
"Appi seakan menilai semua ustad tidak ikhlas menyampaikan ajaran-ajaran agama. Ini sangat disayangkan dimana seorang calon pemimpin berbicara tidak santun seperti itu," sesal pengurus MUI Sulsel tersebut, Senin (22/1/2018).
Ustad Mustazor juga mengingatkan, pasca kejadian tersebut, masyarakat harus teliti dan jeli memilih orang yang akan dijadikan amir (pemimpin).
"Masyarakat tidak boleh salah pilih pemimpin, intinya kita cari pemimpin yang punya etika yang baik, santun dalam bertutur kata dan menepati janji, sebab pemimpin itu adalah syuri teladan bagi rakyatnya," tegasnya.
Sumber: http://m.maccanews.com/2018/01/remehkan-ustaz-maulana-saat-ceramah.html?m=1
Update: 22 Januari 2018 Pukul 19:20
Post a Comment