![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2dFuFyvCMtYIFa3y7W6JMTeblrMi8KwQ1u2vS255P-HoFxskmiLecIR7cpMl-kC_opgJRLL8u_o3maKF6cTU5vBdfw_ThRzmDk58rVn0JLpcgpK2Owq81a-q4ZRsW-weQTdE9igDtPcc/s400/Muh-Jufri-Dg-Talli.jpg)
Menurut
Koordinator Tim Hukum DIAmi, Dede Arwinsyah bahwa kronologi kejadian pada saat
korban Muh Jufri didatangi sekitar 10 orang dirumahnya pagi tadi.
Berdasarkan
keterangan korban, Dede menyebut pemicu dipukulnya korban karena adanya salah
satu baliho cawalkot yang diturunkan disekitar rumah korban. Namun, tidak
diketahui siapa yang menurunkan baliho tersebut.
“Ini
kejadiannnya berentetan, tadi malam mulaimi ada yang datangi, pas paginya
didatangi lagi sekira 10 orang tidak dikenal, dan langsung memukul korban,
akibatnya korban mengalami luka robek bagian dimulut dan muka, dan tadi sudah
divisum di RS Bayangkara,” jelas Dede saat ditemui di Polsek Mariso saat
menemani korban melapor di Polsek Mariso.
Olehnya,
sebagai Tim Hukum DIami, Dede berharap pihak kepolisian lebih profesional dalam
menangani kasus ini dan segera menahan pelaku pemukulan. Karena jangan sampai
terjadi hal yang lebih meluas lagi.
“Kita
harap pelaku segera ditahan untuk menghindari hal yang tak diinginkan,”
tegasnya.
Kronologi Pemukulan
Kejadian
ini berawal saat belasan orang itu mendatangi Lurah Tamarunang, di Jalan Nuri
Baru. Puluhan orang itu langsung melakukan pemukulan terhadap Jufri.
Anak kandung korban Hafazah mengatakan, sebelumnya ada
sekelompok orang yang menggunakan sekitar 20-an kendaraan bermotor datang ke
rumahnya mempertanyakan keberadaan Muh Jufri.
“Kebetulan
bapak (Jufri) antar mama keluar. Jadi dia bilang kalau tidak ada bapak antar
mama. Jadi saya bilang keluar sama mama. Jadi mereka bilang ke saya, apanyaki.
Saya jawab anaknya,” kata Hafzah dalam keterangannya.
Dia
melanjutkan, belasan orang itu kemudian meminta nomor telepon pribadi korban,
tetapi Hafzah menolak. “Jadi saya sendiri yang telpon bapak, bilang banyak
(orang) di sini. Saya bilang Jangan maki. Tapi dia bilang suruh saja ke kantor
Lura,” tuturnya.
“Makanya
mereka tidak sempatmi bilang terimakasih atau apa. Mereka langsung tancapmi
motornya sekitar 20 motor,” lanjutnya menggunakan logat Makassar.
Dengan
mata yang berkaca-kaca, Hafzah menuturkan bahwa dirinya mengetahui persis orang
Itu adalah tim salah satu pasangan calon.
“timnya
Appi,” ujarnya.
Diketahui,
korban melaporkan insiden pemukulan itu di Polsek Mariso. Sebelumnya korban
juga telah mengambil hasil visum di salah satu rumah sakit.
Post a Comment