Mulai September, Pemkot Makassar Lakukan Vaksin Serentak 100 RT Tiap Hari

 Mulai September, Pemkot Makassar Lakukan Vaksin Serentak 100 RT Tiap Hari


TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui program Makassar Recover akan menggenjot vaksinasi untuk mencapai target 70 persen dari populasi sebanyak 1.102.330 warga.

Mulai September mendatang, Pemkot akan melakukan vaksin serentak di 100 rukun tetangga (RT) setiap harinya. 

Butuh waktu kurang lebih 60 hari hingga target vaksinasi tercapai penuh.

Juru Bicara Makassar Recover Henni Handayani mengatakan, langkah ini ditempuh untuk lebih memassifkan vaksinasi di Kota Makassar. 

Mengapa menunggu hingga September sebab stok vaksin dari pemerintah pusat baru akan tersedia saat itu.

"Tentu kita bergantung pada stok vaksin yang diberikan pemerintah pusat. Sehingga program ini baru akan dimulai September saat vaksin sudah tersedia," ujar Henni, Senin (23/8/2021).

Menurutnya, capaian vaksinasi di Kota Makassar saat ini sudah tergolong tinggi dibandingkan daerah lain di Sulsel. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Makassar per 19 Agustus 2021, vaksinasi telah mencapai sekitar 45 persen.

Sebanyak 485.502 orang telah mendapat suntikan dosis pertama dan 300.695 orang telah mendapatkan dosis kedua. 

Meski tertinggi di Sulsel, Pemkot berkomitmen memenuhi target vaksinasi dalam waktu dekat.

"Di Makassar masih ada 616.828 warga yang belum mendapatkan vaksin untuk dosis 1 dan 801.634 warga yang belum menerima vaksin untuk dosis 2," jelasnya.

"Jumlahnya masih besar sehingga perlu upaya yang lebih fokus untuk mencapai target," lanjutnya

Henni mengatakan, vaksinasi berbasis RT ini adalah bagian dari upaya Pemkot Makassar melalui program Makassar Recover untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Henni mengajak semua pihak untuk ikit menyukseskan program ini demi tercapainya target vaksinasi seperti amanat Presiden Joko Widodo

"Semua pihak tentu kita harap ikut membantu. Pemkot tentu perlu dukungan TNI-Polri dan pihak swasta. Begitu juga dukungan Pemprov Sulsel, memprioritaskan alokasi vaksin ke pemerintah daerah agar program ini bisa terlaksana," katanya. 

Sebelumnya, telah disiapkan Isolasi Apung Terpadu di KM Umsini untuk warga yang bergejala ringan dan tanpa gejala. 

Selain itu, program Swab on The Road bersama TNI-Polri juga terus dilakukan untuk memassifkan tracing.

192 Warga Isolasi Apung

Sejak mulai beroperasi sekitar 3 pekan lalu, Isolasi Apung KM Umsini telah menampung sebanyak 192 pasien Covid-19.

133 pasien diantaranya dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang. Saat ini tersisa 59 pasien yang masih melakukan perawatan.

Kepala Sekertariat Isolasi Apung Umsini, Ismawaty mengatakan, sejak awal berlayar kapal Umsini membawa 60 pasien OTG untuk menjalani isolasi apung. 

Pada hari kedelapan ada dua pasien yang turun lantas dirujuk ke rumah sakit. 

Kemudian, kata dia, 43 orang diturunkan setelah dinyatakan sembuh berdasarkan hasil tes PCR yang dilakukan di atas kapal.

"Setiap harinya ada sekitar 5 hingga 10 pasien yang naik ke kapal Umsini untuk isolasi," ujar Ismawaty, Senin (23/8/2021).

Dengan tingginya angka kesembuhan, Ismawaty percaya isolasi apung menjadi alternatif isolasi penyembuhan bagi warga, yang terkonfirmasi Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala dan gejala ringan.

"Inovasi isolasi apung ini juga mulai dilirik oleh daerah lain, karena terbukti mengurangi penyebaran virus Covid-19, dengan menjauhkan pasien yang terkonfirmasi dari warga yang sehat," jelasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto meminta seluruh lurah mengetahui warganya yang terpapar Covid-19

Pasalnya, banyak masyarakat yang tak tertampung di Kapal Umsini. 

"Saya perintahkan lurah sebagai assastment terakhir untuk membawa dan memisahkan orang sakit dan sehat di wilayahnya masing-masing 1 (orang) tiap hari," kata Danny Pomanto.

Jumlah orang yang isolasi Covid-19 di Kapal Umsini, kata dia, terus mengalami penurunan lantaran angka kesembuhan tinggi. 

Danny mengatakan, kecepatan orang sembuh dan kecepatan orang isolasi di Umsini tidak berimbang. 

Setiap hari jumlah orang yang isolasi di Umsini terus berkurang.

"Jadi kita harus suplai kan tidak efektif. Kalau cuma 50 an tidak efektif. Idealnya 500 kalau lurah-lurah bawa 1 (orang) tiap hari berarti 153 sehari," katanya

Ia mengatakan, hingga hari ini baru 4 lurah yang aktif. 

Menurutnya, lurah-lurah ini agak berat lantaran tidak mampu mengomunikasikan dengan masyarakat.

Danny menyebut lurah punya peranan penting untuk membangun komunikasi dengan warga dan menyakinkan orang per orang. 

"Intinya lurah penguasa wilayah dia harus tau orang perorang dan dia harus komunikasi ke semua orang dan harus yakinkan orang per orang," ucapnya.

Bila ada lurah tak mampu bekerja dengan baik, Danny meminta untuk mengundurkan diri. 

"Kalau tidak bisa, tidak usah jadi lurah. Begitu kira-kira," tutupnya.(*)

Laporan Wartawan tribun-timur.com, AM Ikhsan


Sumber:https://makassar.tribunnews.com/2021/08/23/mulai-september-pemkot-makassar-lakukan-vaksin-serentak-100-rt-tiap-hari?page=4

Akses: 23 Agustus 2021

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.