Program Makassar Recover Dinilai Sangat Holistik dan Sistematis Tangani Covid


 


MAKASSAR - Kasus Covid - 19 di Indonesia makin  meningkat kondisi ini makin mengkhawatirkan. Pemerintah untuk memutus mata rantai civod kini telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di tanah air termasuk Makassar.

Pemerintah kota Makassar sendiri untuk memutus mata rantai covid, telah membentuk Program Makassar Recover terdapat tiga satgas di dalamnya yakni sargas Raika, Satgas Hunter dan Satgas Detector.

Praktisi Komunikasi, Lily Yulianti Farid mengatakan konsep Makassar Recover ini bisa dengan mudah memetakan siapa komunikatornya, apa pesan yang disampaikan, siapa penerima pesan, dan bagaimana kemudian reaksi berantai yang muncul setelah penerima pesan melontarkan pertanyaan yang belum di pahami terkait Makassar Recover.

Menurut Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Makassar Peduli Covid-19, Wali Kota Makassar, Wali kota Makassar,Danny Pomanto dalam Makassar Recover ini adalah hal yang luar biasa kompleksnya. 

"Apa yang ingin disampaikan oleh Wali Kota Makassar, Danny Pomanto dalam Makassar Recover ini adalah hal yang luar biasa kompleksnya. Dari sini kita tidak menegasikan bahwa seseorang yang membangun resiko, dengan membangun sebuah program yang holistik, kompleks, dan granded di tengah pandemi seperti ini," ujar Lily dalam Diskusi publik jilid 2 bertajuk "Situasi Terkini Pengendalian Covid-19 di Makassar : Memetakan Prioritas dan Kompleksitas Masalah" yang dilaksanakan secara online di Zoom Meeting pada pukul 20.00-22.00, Minggu (25/7/2021).

Kegiatan yang Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Makassar Peduli Covid-19, dr. Ansariadi selaku Departemen Epidemiologi FKM Unhas hadir dalam diskusi itu memaparkan jumlah terkini orang yang positif Covid-19 di Makassar. 

"Saat ini ada kurang lebih 3100 orang positif Covid-19. Dari hasil tersebut, terdapat sekitar 20 persen orang yang dirawat di rumah sakit dan 80 persen yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Ini yang menjadi pertanyaan, apakah 80 persen orang yang isolasi mandiri di rumah ini betul melakukan isolasi mandiri? Karena kunci dari kita untuk menanggulangi wabah, salah satunya dalah seberapa cepat kita mengisolasi mereka yang menjadi sumber penularan Covid-19 ini," ujar lelaki yang juga tim ahli Satgas Covid-19 Sulsel ini.

Kemudian, Perwakilan Relawan Makassar Recover, dr. Udin Saputra Malik menjelaskan bahwa pemikiran awal dari Makassar Recover ini dicetuskan oleh Wali Kota Makassar yang sudah di godok berbulan-bulan lalu. Cuman, pada saat itu masih dalam fase pemantauan konsep atau fase detail itu kemudian libatkan banyak organisasi profesi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 

"Prinsip paling fundamental dari Makassar Recover ini, sebenarnya tidak jauh beda dengan apa yang sudah dirumuskan WHO dan seperti yang dirumuskan Kementerian Kesehatan Indonesia, yakni 3M, 3T, dan Vaksin," ujarnya.

"Kemudian ada 3 highlight dari Makassar Recover ini, imunitas kesehatan, adaptasi sosial, dan pemulihan secara ekonomi. Jadi prinsip Makassar Recover ini menurut saya sudah sangat holistik dan sistematis. Tinggal bagaimana mendeliver konsep ini menjadi sebuah rancangan Juknis dan Juker yang kemudian tinggal dilaksanakan secara detail di lapangan," lanjutnya lagi.

Disisi lain, Inisiator Penyedia Layanan Isolasi Mandiri Covid-19, dr. Hisbullah Amin mengungkapkan alasan mengapa banyak pasien Covid-19 yang tidak mendapatkan ventilator ketika berada di ruang ICU.

"Ada masa dimana ruang ICU itu kosong atau tidak ada pasien Covid-19, bahkan ada RS yang sudah menutup ruang isolasi. Nah, kemudian dalam waktu 3 minggu, keterisian itu mencapai 60-70 persen. Kemudian yang membedakan tahun lalu dan sekarang adalah gejalanya menjadi lebih berat, hal itulah juga membuat keterisian itu sangat cepat. Dalam waktu satu bulan terakhir ini, sudah 83 persen tingkat keterisian ICU di Makassar ini, sisanya yang tidak sampai 100 persen itu hanya ICU yang tidak ada ketersediaan ventilator," ungkap Hisbullah.(*)

Akses: 26 Juli 2021

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.