Mendagri Puji Pemkot Makassar Terbaik Tracing Kesehatan Warganya



 MAKASSAR, Linisiar.id – Dalam rapat koordinasi membahas evaluasi perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, (PPKM). secara virtual, pemerintah kota Makassar mendapat pujian dari menteri dalam negeri RI Tito Karnavian.

Hal itu diutarakan langsung Mendagri Tito dalam upaya pemerintah kota melakukan Tracing melalui tim detektornya. Menurutnya pemerintah kota Makassar merupakan salah satu kota selain Jakarta Ambon terbaik dalam upaya tracing (penelusuran) kasus covid 19 di daerahnya.

“Selain Jakarta Ambon dan beberapa kota lainnya, Makassar salah satu kota yang terbaik dalam upaya mentracing kesehatan warganya, pelaksanaannya di kota Makassar cukup bagus,” kata Mendagri Tito. Sabtu 17/7/2021

Danny mengatakan tidak sedikit kota yang punya Covid Hunter seperti Pemerintah kota Makassar. namun menurut Danny ada tidak kesesuaian laporan Tracing yang diterimanya dari provinsi masih kurang yakni 1 banding 2.

“Saya harap ada aplikasi yang bisa di isi langsung untuk melaporkan langsung Tracing dikota Makassar. Saya tidak percaya hasilnya 1 banding 2, karena agresifitas covid Hunter tinggi sekali , mereka jalan terus mulai pagi hingga malam untuk mentracing warga,” jelasnya.

Menurut Danny ada ketidak sesuai laporan dilapangan karena agresifnya covid Hunter tracing dilapangan, kenapa hanya 1 banding 2 yang dilaporkan, padahal kenyataan dilapangan tidak begitu.

“Jadi saya kurang yakin kalau ada laporan 1 banding 2 karena kenyataan dilapangan tidak begitu, kalau dalam satu rumah diperiksa dan rata rata dalam satu rumah itu ada 10 orang anggota keluarga tentunya semuanya akan diperiksa,” terangnya.

Sumber:https://linisiar.id/dalam-rakor-ppkm-se-indonesia-mendagri-tito-puji-pemkot-makassar-terbaik-tracing-kesehatan-warganya/

Akses: 17 Juli 2021

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.