Covid Varian Baru Bersiko ke Anak - anak, Pemkot Makassar Tunda Belajar Tatap Muka

 Begini aktivitas guru dan siswa di salah satu sekolah dasar di kota Makassar di masa pandemi Covid 19. Dimana siswa yang ikut belajar adalah yang tidak punya quota dan rumahnya dekat dengan sekolah (sekolah Luring). Proses belajar dengan prokes ketat.

Begini aktivitas guru dan siswa di salah satu sekolah dasar di kota Makassar di masa pandemi Covid 19. Dimana siswa yang ikut belajar adalah yang tidak punya quota dan rumahnya dekat dengan sekolah (sekolah Luring). Proses belajar dengan prokes ketat.

Berbagai upaya pun dilakukan oleh pemerintah kota Makassar dengan  membuat Program Makassar Recover, melibatkan sejumlah  Satgas seperti  Raika  (Pengurai Kerumunan) bertugas untuk mendorong penerapan 5M. Semua itu dilakukan demi menekan angka kasus Covid 19.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR -Meski kasus virus covid-19 cukup terkendali di kota Makassar,  Namun kini sejumlah daerah khusus pulau Jawa penyebaran covid -19 kembali merebak , apalagi munculnya varian baru covid, jenis Delta penyebarannya cukup cepat dan penularan cukup tinggi sangat beresiko pada anak - anak.

Dengan masalah ini tentu semua pihak harus berpikir matang-matang sebelum pelaksanaan belajar tatap muka dilakukan. Pasalnya, covid varian baru tersebut kabarnya lebih ganas dibanding Covid 19.

Melihat hal ini tentu semua berharap agar lonjakan kasus Corona Virus(covid 19) di Indonesia dan khsusnya di kota Makassar bisa diatasi dan lebih terkendali. Apalagi jika melihat upaya yang dilakukan oleh Pemkot Makassar untuk menekan penyebaran covid 19 itu sudah sangat maksimal. Mulai dari pencananagan program Makassar Recover, Satgas Raika, dan Satgas Covid Hunter yang baru-baru ini bentuk dimana tugasnya melakukan tracking kepada warga yang terpapar covid 19 agar bisa teratasi dengan baik.

Hanya saja memang butuh kekompakan semua pihak termasuk masyarakat itu sendiri, termasuk dalam menjalankan anjuran pemerintah yakni 5M, diantaranya, memakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan dan hindari makan bersama.

Salah satu orang tua murid yang diminta tanggapan, Sulvianty, ia mengaku sebenarnya ia sudah jenuh melihat anaknya jika tidak sekolah selama hampir dua tahun lamanya, pasca virus corona mengganas di Indonesia.

Pasalnya belajar jarak jauh dengan sistim online yang diberlakukan oleh pemerintah sejauh ini dianggap tidak maksimal dan cenderung membuat anak sekolah tidak mampu mencerna pelajaran dengan baik. Tapi, ia sadar jika semua itu terjadi karena pemerintah ingin menjaga masyarakatnya agar tetap sehat dan tidak tertular virus corona.

Pemerintah Kota Makassar yang rencana akan memulai pelaksanaan pembelajaran tatap muka pada Juli 2021 mendatang, itu kembali dipertimbangkan dan ditinjau kembali dan bakal ditunda. Hal tersebut disampaikan oleh Walikota Makassar Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto, beberapa waktu lalu. Bahkan, kata Danny proses belajar tatap muka di Kota Makassar rencana baru akan dimulai sesudah lebaran Idul Adha tahun ini.

"Kami sudah mempersiapkan pembelajaran tatap muka, melibatkan semua unsur, seperti Tim Makassar Recover, pihak terkait. Tapi muncul varian Covid baru, penularannya cukup membahayakan anak - anak, tentu kita akan tinjau kembali pembelajar tatap muka itu,yah melihat kondisi sekarang paling habis lebaran baru mulai, dan kita liat nanti bagaimana teknis dan persiapannya,"kata Walikota Makassar dua periode tersebut.

Berbagai upaya pun dilakukan oleh pemerintah kota Makassar dengan  membuat Program Makassar Recover, melibatkan sejumlah  Satgas seperti  Raika  (Pengurai Kerumunan)

bertugas untuk mendorong penerapan 5M.

Dengan sejumlah program yang ada untuk memutus mata rantai Covid-19, Pemerintah Kota Makassar optimis mampu menekan wabah covid, namun diharapkan semua elemem masyarakat turut berpartisipasi di dalamnya.

Sumber:https://rakyatku.com/read/202047/covid-varian-baru-bersiko-ke-anak-anak-pemkot-makassar-tunda-belajar-tatap-muka

Akses: 1 Juli 2021

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.