Fatma Makin Didambakan Kaum Perempuan Jadi Wawali, Dinilai Mudah Akrab

 tribunnews

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon wakil wali kota Makasssar, Fatmawati Rusdi selalu dielu-elukan warga saat melakukan kampanye dialogis.

Kaum ibu-ibu atau perempuan pun tak sungkan mengajak Fatma untuk berfoto bareng.

Seperti saat Fatma menyambangi Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Jumat (30/10/2020). Mantan anggota DPR RI itu disambut dengan penuh kekeluargaan.

"Lebih cantik tawwa aslinya Bu Fatma daripada fotonya di'. Sombere'ki juga tawwa," kata Hasnita, warga setempat via rilis Tim Adama.

Karakter yang tak membeda-bedakan orang, membuat Fatma mudah diterima di hati warga Kota Makassar.

Ia mengaku baru tahu jika Fatma punya karakter sombere'. Melebur tanpa sekat, santun dalam bertutur kata hingga mudah bergaul dengan siapa saja.

"Sudah sombere', orangnya juga menjunjung tinggi sopan dan santun. Sipakalebbi' dan sipakatau'. Apalagi beliau perempuan, akan sangat cocok dengan warga Kota Makassar," jelas Hasnita.

Fatma merupakan satu-satunya perempuan di Pilkada Makassar.

Ia berpasangan dengan M Ramdhan Pomanto.

Ada banyak harapan agar pasangan Danny-Fatma bisa memberdayakan kaum perempuan bila diamanahkan memimpin Kota Makassar.

Tak heran jika Fatma selalu panen dukungan di titik kampanye. Seperti saat berkampanye di Kelurahan Pampang.

Warga rela berebutan walau hanya sekadar untuk berfoto bareng atau bersalaman dengan Fatma.

"Sebagai satu-satunya kandidat perempuan, saya akan kerahkan segala kemampuan dan pengalaman saya untuk menuntaskan masalah kaum perempuan. Tenangmaki, intinya ADAMA'," singkat Fatma.(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad

Sumber:https://makassar.tribunnews.com/2020/10/30/fatma-makin-didambakan-kaum-perempuan-jadi-wawali-dinilai-mudah-akrab

Akses: 30 Oktober 2020

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.