Elektabilitas ADAMA Kembali Terdepan, Indira: Jangan Lengah dan Terbuai

 

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Kandidat nomor urut 1 Pilwalkot Makassar 2020 Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto – Fatmawati Rusdi kembali menjadi jawara di hasil survei yang dirilis Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC).

Danny-Fatma mengungguli lawan-lawannya dengan perolehan sebesar 41,9%, Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) 17,8%, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN) 16,6%, dan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun (IMUN) 6,8%. Sementara yang belum tahu atau belum menentukan pilihan 16,9%.

Hasil ini tak jauh berbeda dengan hasil yang dirilis Celebes Research Center (CRC) dua pekan lalu. Dimana pasangan berjuluk ADAMA berada di posisi puncak dan IMUN paling buncit.

Juru Bicara ADAMA, Indira Mulyasari mengaku pihaknya tak ingin lengah dan terbuai dengan dua hasil survei yang ada. Danny-Fatma akan tetap bersemangat dan fokus menggalang suara masyarakat hingga tingkat bawah.

“Kami berharap ADAMA tetap bersemangat, bekerja semaksimal mungkin. Adama menjaga elektabilitasnya dengan konsolidasi tim internal. Itu sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari,” tutur Indira di Hotel Aryaduta Makassar, Rabu (21/10/2020).

“Melihat dua hasil survei, kami tidak mau lengah, tetap turun ke masyarakat menawarkan hal-hal positif,” lanjut mantan Wakil Ketua DPRD Makassar itu.

Indira juga menyinggung prihal derasnya serangan hoaks dan black campaign yang menghujani Danny Pomanto. Menurutnya seluruh tim, relawan dan simpatisan tetap fokus dan bergerak masif tanpa menghiraukan serangan tersebut.

“Karena kami selalu ingatkan tim jangan menyebar hoaks dan black campaign. Kami harus tetap fokus, bergerak masif kepada masyarakat, nantinya bisa dinilai yang mana yang betul-betul terbukti atau hoaks,” pungkasnya. (endra/fajar)

Sumber:https://fajar.co.id/2020/10/21/elektabilitas-adama-kembali-terdepan-indira-jangan-lengah-dan-terbuai/2/

Akses: 21 oktober 2020

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.