Danny Pomanto: Salah Memilih, Menderita 5 Tahun


MAKASSAR - Moh Ramdhan "Danny" Pomanto kembali melanjutkan safari politiknya. Menghadiri kampanye dialogis yang berlangsung di Jalan Kalimantan, Kelurahan Ujung Tanah, Kecamatan Ujung Tanah, Jumat (09/10/2020).


Ada puluhan warga yang hadir. Termasuk sejumlah tokoh masyarakat. Di kesempatan ini, Danny Pomanto banyak menerima aspirasi dari warga. Termasuk soal harapan-harapan, jika kelak kembali diberi amanah menjadi Wali Kota Makassar.


Salah satunya disampaikan Abdullah Azis Sangkala. Tomas yang berdomisili di RT B RW 01 ini bilang, Danny Pomanto tinggal melanjutkan pembangunan yang sudah ada.


"Pokoknya sudah tersedia semua. Dan apa yang belum beres dibereskan dan dilengkapi. Artinya, tidak mau menagih lagi, harus bangun ini bangun itu. Karena sudah semuami ku rasakan, tinggal dilanjutkan saja. Dan lebih maju lagi. Itulah harapan saya selaku tomas kelurahan Ujung Tanah," kata Azis usai kampanye berlangsung.


Di lain sisi, dia berharap agar warga di Kelurahan Ujung Tanah tidak salah memilih nantinya pada 9 Desember mendatang.


Apalagi, lanjut Azis, perjuangan itu dibarengi dengan kesabaran. Seperti pengalaman di Pilwalkot 2018 lalu yang dimenangkan kotak kosong.


"Jangan sampai ada membandingkan dengan kandidat lain. Satu tetap satu. Kalau ada menggonggong, kita tetap diam dan sabar. Seperti pengalaman kotak kosong, kita diberi kesabaran jadi menang. Mudah-mudahan dia (Danny) naik melanjuti apa yang sudah dinikmati sekarang utamanya masyarakat ujung tanah," harap Azis melanjutkan.


Dalam kesempatan ini, warga lainnya pun diberi waktu untuk menyampaikan pendapat hingga keluhan. 


Hasni misalnya. Berharap, agar pembayaran atau iuran sampah tidak dinaikkan jika Danny Pomanto kembali memimpin Makassar.


Hal itu langsung ditanggapi Danny Pomanto. Dia bilang, itu tidak akan terjadi. 


"Saya tidak naikkan iuran sampah. Saya punya konsep di lorong. Kalau warga pilah sampahnya, tidak usah bayar. Kalau tidak pilah, harus bayar. Ini program namanya," timpalnya.


Dengan begitu, Danny Pomanto mengajak warga setempat untuk tidak salah memilih calon pemimpin.


Dia menjelaskan, untuk memilih pemimpin itu sudah ada tanda di dalam tuntunan agama.


"Dalam tuntunan agama sangat jelas, kalau kita ingin menginginkan masa depan kita lihat tanda-tanda. Begitu juga  dengan masa lalu kita lihat bukti-bukti. Artinya, lebih baik satu bukti dari 1000 janji," kata Danny Pomanto.


Anak loronna Makassar itu pun bilang pernah salah memilih pemimpin. Sehingga di kesempatan ini, sekaligus dia memberi edukasi agar warga tidak salah memilih nantinya.


"Tanggal 9 Desember tidak lama lagi. Dua bulan lagi. Di situ nasib kita ditentukan. Apakah baik atau buruk. Siapa yang tentukan? kita sendiri. Salah mencoblos, bisa menderita 5 tahun. Saya punya pengalaman salah mencoblos. Makanya hati-hati dengan tipu daya dan bujuk rayu. Hati-hati," tegas Danny Pomanto. (*)

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.