Warga Kampung Rama Rindu Kepemimpinan Danny Pomanto




MAKASSAR - Warga Kampung Rama, Kelurahan Paropo, Kec. Panakukang sangat mendambakan bakal calon Wali Kota Makassar Ramdhan ‘Danny’ Pomanto kembali memimpin Kota Makassar. Hal diutarakan langsung warga Kampung Rama yang didominasi etnis Toraja ini saat dikunjungi Danny, Selasa (21/09/2020).

“Hati nurani kami masih merindukan bapak untuk menjadi Wali Kota Makassar, yang paling kami rasa kehilangan saat pak Danny bukan Wali Kota, peran kami sebagai RT/RW tidak dihargai, kebersihan Kota sudah tidak diperhatikan lagi, dulu dijaman bapak ada Makassar tidak rantasa, sekarang sudah hilang,” ungkap Catrine.

Memiliki Wakil Perempuan yang sudah teruji dan berpengalaman, pasangan Danny-Fatma terus meraih simpati dari Emak-emak.

“Saya sangat tertarik dengan program Pak Danny, apa lagi mengatasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Sekarang banyak yang terjadi dimasyarakat. Untuk itu kita doakan pak Danny dan bu Fatma terpilih kembali semoga bisa terwujud. Kami sangat bersyukur pak danny punya wakil perempuan, mudah mudahan dengan adanya perempuan yang menjadi wakil pak Danny akan membawahi kaum perempuan di Kota Makassar,” harap Adolfina. 

Danny Pomanto yang dijuluki ‘Anak Lorongna’ Makassar dalam kesempatan ini mengingatkan, pentingnya memilih pemimpin untuk Masa depan Makassar dengan Program yang bukan hanya janji semata.

“Lima detik kita salah memilih, lima tahun kita sengsara, ini menyangkut kepedulian bagaimana kita menjaga keberagaman ummat di Kota Makassar. Saya memiliki kedekatan dengan warga kampung rama sejak saya menjabat Wali Kota, apa yang disampaikan hari ini oleh warga kampung Rama akan menjadi tugas dan tanggung jawab kami apa lagi untuk persoalan KDRT, dan intinya lebih baik satu bukti dari pada seribu janji,” pungkas Danny.

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.