Danny-Fatma Rancang Makassar Waterfront City demi Cegah Banjir

 


MAKASSAR - Pembangunan infrastruktur tetap menjadi program strategis M Ramdhan Pomanto bila diamanahkan kembali memimpin Kota Makassar. Bersama Fatmawati Rusdi, Danny sudah merancang pembangunan kawasan “waterfront city” dengan berbasis mitigasi dan adaptasi lingkungan. 


Program tersebut merupakan salah satu visi pasangan ADAMA' (akronim Danny-Fatma) menuju restorasi ruang kota yang inklusif menuju kota nyaman kelas dunia yang sombere dan smart city untuk semua. 


Waterfront city adalah konsep pengembangan daerah tepian air baik itu tepi pantai, sungai, ataupun danau. Secara harfiah dalam Bahasa Indonesia  waterfront city berarti daerah tepi laut, bagian kota yang berbatasan dengan air. Konsep ini sekaligus untuk mencegah bencana banjir.


"Itu adalah langkah konkret dan strategis dan sangat visioner dalam rangka mitigasi bencana banjir di Makassar, sangat dibutuhkan. Ada beberapa sungai yang bermuara di Makassar, jadi memang Makassar daratan yang agak rendah, sehingga dibutuhkan mitigasi siklus air. Solusinya itu adalah membangun waterfront city," beber Wakil Ketua DPD Gerindra Sulawesi Selatan, Natsar Desi.


Natsar merupakan salah satu tim pakar visi misi internal Partai Gerindra yang berfokus pada lingkungan. Dia pun memuji Danny-Fatma yang paham betul kebutuhan pembangunan di Makassar. Terkhusus lagi pada konsep waterfront city.


"Waterfront city itu adalah konsep pengembangan daerah tepian air. Makassar sangat cocok. Makassar harus bisa mengelola air yang masuk atau turun. Termasuk air hujan atau limpahan dari sungai. Ini mesti dilakukan karena setiap musim hujan, Makassar menjadi kota langganan banjir," beber Natsar.


Mewujudkan waterfront city, lanjut Natsar, lintas sektor atau pemangku kepentingan di pemerintahan mesti bahu-membahu. Mulai tata kota, pertanahan, kelautan, dan lainnya. 


"Karena banyaknya saling keterkaitan, pemimpinnya mesti paham betul ide waterfront city. Sehingga memang membutuhkan strong leader dalam mengkoordinasi seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan untuk mewujudkan program waterfront city ini. Pemimpin seperti ini yang kita butuhkan. Yang mampu memberi solusi," pungkas Natsar. 


Sekadar diketahui, saat ini pemerintah pusat sedang mengerjakan empat proyek waterfront city, yaitu di Bengkulu, Semarang, Tegal dan Pontianak. Lalu ada pula proyek waterfront city pertama di Indonesia yang sudah rampung, yaitu waterfront city Labuan Bajo yang berstandar internasional. (*)

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.