
Aksi damai yang digelar relawan dan simpatisan DIAmi
itu dalam rangka mengawal putusan kasasi yang saat ini masih terus bergulir di
Mahkamah Agung (MA).
Dalam aksinya, demonstran meminta ke Mahkamah Agung
harus memutuskan kasasi tanpa adanya intervensi dari pihak manapun yang tidak
bertanggung jawab.
“Mahkamah Agung harus harus mengambil keputusan yang
adil dan tidak diintervensi oleh pihak manapun,” teriak salah satu orator yang
menggunakan rompi warna Oranye.
Menurutnya juga, apabila warga Makassar dikecewakan
dengan putusan Mahkamah Agung, nantinya maka Makassar akan banjir darah.
“Makassar akan banjir darah dan ini Warning seluruh
stekholder yang mencoba mengintervensi proses demokrasi,” tegasnya. Selain
melakukan orasi ilmiah dengan menggunakan Soundsystem serta mobil bak terbuka
sebagai panggung orasi, ratusan massa DIAmi yang juga dihadiri RT se Kota
Makassar ini juga membawa atribut berupa spanduk yang bertuliskan “Jokowi
Presidenku, SYL Wapresku, Harga Mati dan Oppoki 2X”.
Banyaknya massa yang memadati di bawah jembatan Fly
Over ini, membuat salah seorang loyalitas Danny terpaksa harus diberikan
perawatan medis karena tidak sadarkan diri.
Sementara itu, pihak kepolisian yang melakukan
pengamanan juga terpaksa menutup sebagian jalan AP Pettarani Kota Makassar
karena massa menutup Jalan di bawah Fly Over. Akibatnya, kemacetan di beberapa
jalan seperti Jalan Urip Sumoharjo, AP Pettarani, dan beberapa jalan di
sekitarnya mengalami kemacetan yang cukup panjang.
Update: 20-4-2018 Pukul 18:19 Wita
Post a Comment