Tomas Timongan Lompoa: Hanya Fitnah yang Bisa Kalahkan DIAmi



Makassar- Lokasi yang menjadi titik kampanye dialogis pasangan Calon Wakil Wali Kota Makassar, Indira Mulyasari pramastuti di Kelurahan Timongan Lompoa Kecamatan Bontoala mendapat dukungan warga yang luar biasa.

Salah satu tokoh masyarakat, Ambo Tang Ahmad, di depan Indira, mengakui penyebaran berita hoax dan fitnah makin kencang dilakukan, oleh rival Pasangan Danny-Indira (DIAmi).

“Kalau orang tidak punya prestasi, biasanya pakai fitnah. DIAmi susah dikalahkan kalau bukan dengan fitnah,” ujar Ambo Tang.

Mereka pun meyakini tindakan rival itu justru meningkatkan popularitas dan elektabilitas DIAmi.
Karena warga Kota Makassar sudah mengetahui jika program Danny selama menjabat Wali Kota sudah memberikan banyak bukti.

“Secara keseluruhan warga Timongang Lompoa sudah sangat berterima kasih dengan apa yang telah diberikan oleh pak Danny. Pengangkutan sampah yang menjadi kesulitan warga didaerah ini alhamdulillah sudah terlaksana dengan baik. Saya juga pemilik Bank sampah di Kelurahan ini nasabah saya sudah mencapai puluhan orang dan sekarang mampu meraup Rp 1 Juta hingga Rp2 jutaan perbulan,” kata Ambo Tang.

Selain itu, Dirinya juga memuji sosok Indira yang menjadi pasangan pilihan Danny.

“Saya rasa sosok Indira ini orang cerdas, pengalamannya sebagai wakil ketua DPRD Makassar tidak diragukan lagi dan sudah memahami apa yang menjadi kebutuhan rakyat. Saya kira Bu Indira cocok berpasangan dengan Pak Danny,” katanya.

Apalagi program Instagram DIAmi yang dipaparkan Indira diyakininya pula dapat menjawab keluhan rakyat Kota Makassar.

“Insya Allah warga Timongan Lompoa solid memenangkan pak Danny dan Ibu Indira,” tandasnya. (**)

 Sumber: http://www.inikata.com/tomas-timongan-lompoa-hanya-fitnah-yang-bisa-kalahkan-diami/Update : 7-3-2018 Pukul 12:25 Wita


Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.