![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpKFkNu2mjtf1qXaTvGPIzS85YxoQF1k2AOzSjKwLAocrtjfKcROMOE0PtHU9ZFg7I7ICVzQEm5fw_EEWtzwOqoScISUV8eR3tHR0YZrOUOehVvbsXH9ov7PQ_mVwh4xCQFISw23PEE8U/s400/img_660_442_perekonomi_1513688668anny.jpg)
Dari hasil mengumpulkan dan mengolah sampah, warga kelurahan dapat menikmati omzet hingga jutaan rupiah.
Di Kelurahan Karuwisi, Kecamatan Panakkukang, misalnya, omzet jutaan menanti warga dari hasil pemilahan dan penukaran sampah di Bank Sampah Madani yang dikelola warga.
Direktur Bank Sampah Unit Madani Kelurahan Karuwisi, Wahyu Ningsih, mengatakan, sejak Bank Sampah Madani didirikan pada tahun 2017, warga setempat perlahan mulai menikmati hasilnya.
Bahkan menurut dia, warga sudah mengerti dengan menukarkan sampah pemilahannya, lantaran dapat menghasilkan nilai ekonomis. Seperti botol plastik, gelas plastik, aluminium, dan dos/karton.
"Kami sudah mempunyai nasabah Bank Sampah sekitar 60 orang
di RW 10. Karena masing-masing lingkungan RW sudah mendirikan Bank Sampah, demi mendukung program Danny Pomanto selaku Wali Kota Makassar non aktif,"ungkapnya.
Apalagi setelah adanya program ini, beber Wahyu, kebersihan lingkungan mulai terlihat dengan adanya pengolahan sampah-sampah yang selama ini berserakan.
"Sekarang mulai diatasi secara baik. Omzet didapatkan setiap bulan mencapai Rp 2 juta. Kedepannya saya akan kembangkan lagi hal seperti ini. Sebab kami bersyukur, jika Bank Sampah yang diterapkan di wilayah, tetap membawa berkah dan berguna. Karena itu? kami dukung Pak Danny kembali menjadi wali kota untuk menjadikan Makassar dua kali tambah baik,"paparnya. *
Post a Comment