Tokoh Kerukunan Telkomas: Aura DP akan Jadi Ikon Makassar di Senayan



MAKASSAR - Warga Kerukunan Telkomas,  Kecamatan Biringkanaya, Makassar, menyatakan dukungan untuk caleg DPR RI dari NasDem, Aura Aulia Imandara.

Pernyataan disampaikan tokoh Kerukunan Telkomas Makassar, Andi Asrul, di acara sosialisasi caleg Aura DP di Komplek Telkomas, Kecamatan Biringkanaya, Senin (25/03/2019).

Dia salut dengan sosok Aura yang sederhana, ramah, dan rendah hati. Saat tiba di lokasi sosialisasi, Aura DP langsung menyapa dan mengobrol dengan warga setempat.

"Nanda Aura ini akan menjadi ikon Makassar dan Sulsel jika sekiranya duduk di DPR RI nanti. Aura akan menjadi panutan anak muda. Di usia seperti ini berani mengambil risiko masuk dunia politik. Dan saatnya pula kita dukung Nanda Aura agar bisa memperjuangkan aspirasi kita nanti," kata Andi Asrul.

Mantan Calon Bupati Bone ini juga menyatakan, ia dan keluarganya sudah siap memberikan dukungan suara dan berharap warga setempat ikut membantu dengan mencoblos Aura di TPS 17 April 2019.

"Terjun di dunia politik itu sesuatu hal yang agak rumit. Tetapi Aura berani melakukan hal itu. Tetapi, sukses di politik akan menjadi catatan sejarah yang baik. Apalagi jika Nanda Aura lolos ke DPR RI. Ini spektakuler dan menjadi bahan perbincangan. Selain karena muda, Nanda Aura ini baik. Karena itu, saudara sekalian yang baik pasti dukung Nanda Aura," tandasnya.

Selain berdialog dengan warga yang hadir dari beberapa blok di Komplek Telkomas, Aura melalui Tim Ekspedisi melakukan simulasi pencoblosan nama Aura DP di TPS nanti.

"Nama Aura DP ini sangat mudah untuk diingat. Karena itu, saya kira kita tidak akan kesulitan saat berada di TPS. Tinggal buka surat suara warna kuning untuk DPR RI lalu cari Partai NasDem dan coblos nama Aura DP nomor urut 2," jelas Tim Ekspedisi, Riadi Mappahata. (*)

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.