Diisukan Jadi Caleg, Indira: Saya dan DP Tetap Akan Bertarung di Pilkada Makassar

Makassar - Merebak kabar Indira Mulyasari Pramastuti yang menjadi pendamping Moh Ramdhan Pomanto pada Pilwalkot, mendaftar sebagai bakal caleg Partai Nasdem di tingkat provinsi.

Namun, kabar itu ditepis Indira. Dia berkomitmen tetap akan berada di garis terdepan pada perjuangan DIAmi di Pilkada Makassar 2018.

"Yah benar saya akan maju di pileg 2019, dan saya sudah wawancara, karena itu tahapannya. Tetapi keinginan saya untuk maju di pileg 2019 itu jauh sebelum saya masuk sebagai paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar," kata Indira Mulyasari, Jumat, (8/6/18).

Terkait kehadirannya di acara Nasdem, itu juga bagian dari salah satu kewajiban bagi setiap kader Nasdem. Menurut Indira Mulyasari, dirinya sampai saat ini masih kader Nasdem, meskipun ia telah mengambil sikap untuk mendampingi Danny Pomanto setelah dirinya dipinang.

"Jadi harus dibedakan, kehadiran saya di Partai Nasdem itu, karena saya kader Partai Nasdem, sangat wajarlah ketika tahapan penjaringan Bacaleg tersebut saya hadir, karena itu urusan Partai Nasdem dalam menghadapi Pileg 2019," ucap Indira.

Sebagai kader Nasdem yang diharuskan memenangkan paslon Appi-Cicu, di mana Partai Nasdem telah mengusung Andi Rahmatika Dewi sebagai pasangan dari usungan Golkar yakni Munafri Arifuddin di pilkada Makassar, Indira Mulyasri justru memilih mendampingi petahana Danny Pomanto, dan dia tetap bersikukuh akan berada di garis perjuangan DIAmi.

"Jadi saya pertegas lagi, saya hadiri kegiatan Partai Nasdem dan saya wawancara, itu karena tahapannya sudah masuk, dan memang jauh sebelumnya saya pernah mendaftarkan diri, bukan baru sekarang, saya mendaftar jauh sebelum saya jadi kontestan Pilwali Makassar," tegas Indira.

Indira Mulyasari menambahkan, sebelum 27 Juni 2018 berlalu, dia masih tetap DIAmi dan akan tetap tampil di Pilkada Makassar 2018 bersama Danny Pomanto. 

"Dan saya tegaskan, tidak akan ada perjuangan yang saya akan lakukan selain menjadi garis terdepan bagi DIAmi, untuk memenangkan pilkada Makassar 2018 mendatang," jelasnya.

"Soal keinginan saya masuk sebagai caleg provinsi, kita tunggu siapa yang akan memenangkan Pilkada Makassar 2018," tegas Indira Mulyasari.

Sekadar diketahui, konstalasi Plikada Makassar masih terus meninggalkan jejak ketidakpastian hukum. Dua lembaga yang menjadi pengawal hak konstitusi yakni KPU  dan Panwaslu Makassar, belum juga menemukan titik temu. 

KPU Makassar telah mengambil sikap menolak putusan Panwas dan mengambil keputusan paslon tunggal di Pilkada Makassar 2018. Sementara Panwaslu Makassar tetap bersikukuh bahwa secara hukum, SK 64 yang menjadi rujukan KPU Makassar menciptakan kolom kosong, Panwaslu telah menetapkan SK 64 tersebut telah batal demi hukum.


Update Jumat 8-6-2018 Pukul 23:53 Wita 

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.