Kinerja Danny Pomanto Terbilang Jauh Berbeda Dengan Appi di Mata Masyarakat



MAKASSAR - Dari hasil survei Celebes Research Center (CRC) mebuktikan kinerja Petahana Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto itu menunjukkan lebih tinggi berdasarkan kacamata masyarakat.

Hal ini dibuktikan oleh CRC yang telah melakukan survei mulai pada tanggal 1 hingga 14 Maret 2018 dengan menggunakan responden sebanyak 1000, margin eror 2,9 persen dari 15 kecamatan di kota Makassar.

“Setiap kelurahan kami wawancara 10 orang, 5 perempuan dan 5 laki-laki. Ini untuk memastikan kolektifnya data yang kami lakukan dan tidak ada kekurangan,” kata Direktur utama CRC, Herman Heizer saat melakukan konferensi pers di Hotel Arya Duta Makassar, Minggu (18/3/2018).

Lebih lanjut, Herman menjelaskan terkait alasan utama respondennya memilih dari kedua calon Walikota tersebut. Untuk pertanyaan terkait terbuktinya kinerja para kandidat, Danny Pomanto menempati posisi 56,7 persen, sedangkan Munafri Arifuddin (Appi) sebanyak 1,3 persen.

“Nah, untuk pertanyaan tersebut perbandingannya jauh sekali, tapi untuk pertanyaan ‘Meberikan Harapan Baru’ disini selisinya terbalik, dimana Appi itu 46,0 persen, sedangkan Danny Pomanto hanya 3,4 persen. Tetapi ini tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan lagi,” ungkap Herman.
Menurut Herman, untuk saat ini dimasa kampanye maraton bisa saja masyarakat di kota Makassar memiliki perubahan pilihan, dan itu pum tergantung dari kedua dari kandidat saat melakukan kampanye.

“Ini masa kampanye masih panjang, jangan heran kalau ada perubahan. Tetapi untuk paslon DIAmi sepertinya kecil kemungkinan untuk turun secara drastis, sebab posiainya saat ini di masyarakat itu terbilang lebih jauh dari Appi-Cicu.” pungkasnya. (**)

Sumber:  http://www.inikata.com/kinerja-danny-pomanto-terbilang-jauh-berbeda-dengan-appi-di-mata-masyarakat/
Update: 19-3-2018 Pukul 11:43 Wita

Berikan Komentarmu

Previous Post Next Post

*Artikel berita yang diposting oleh Skuadron Team EKSPEDISI DP ini adalah rilis berita yang dapat diposting ulang, atau dikutip sebagian atau keseluruhan.


**Untuk pertanggung-jawaban etika jurnalisme, setiap media yang memposting atau mengutip sebagian atau keseluruhan, dapat melakukan pendalaman dan pengembangan berita lebih lanjut, yang bukan merupakan bagian dari tanggung-jawab sebagaimana yang ada dalam artikel ini.